Kamis, 15 Maret 2012

So nda Tahang..

Alo’ so nyanda tahang, karena dia pikir pe s’dap s’kali ini wewene-wewene, sedangkan kita pe siksa sekali ada karja. Karena so sampe di ubun-ubun dia pe kejengkelan pa kaum wewene, Alo’ bawa dalam doa, bagini dia pe bunyi do’a, "Oh Tuhan, kita nyanda terima. Kita karja siang malam di kantor, sementara kita pe maitua pe s’dap skali cuma di rumah. Kita mo suka kaseh pelajaran, tolong Tuhan beking kita jadi istri kong kita pe maitua jadi suami."

Tuhan berempati kepada Alo’ dan mengabulkan doanya. Esok paginya, Alo’ so berubah wujud menjadi istri. Dengan cepat dia bangun, pergi ke dapur untuk menyiapkan sumokol. Abis itu Alo’ membangunkan dua orang anaknya karena mereka harus ke sekolah.

Alo’ mengumpulkan dan memasukkan baju-baju kotor ke dalam mesin cuci. Selesai sarapan, suami dan anak pertamanya berangkat, Alo’ mengantar anak bungsunya ke taman kanak-kanak (TK). Pulang dari TK, Alo’ singgah di pasar untuk belanja. Setelah itu kembali ke TK untuk menjemput anaknya. Sampe di rumah, setelah menolong anaknya ganti baju, Alo’ menjemur pakaian dan kemudian momasa untuk keperluan makan siang.

Selesai momasa, Alo’ cuci piring-piring bekas sumokol tadi pagi dan peralatan yang tadi dipakai momasa. Saat anaknya yang pertama pulang, ia makan siang bersama kedua anaknya. Tiba-tiba Alo’ inga bahwa ini adalah hari terakhir untuk membayar tagihan listrik dan telepon. Dimintanya kedua anaknya untuk tidur siang dan dengan segera ia cepat-cepat pergi ke bank terdekat untuk melunasi tagihan bulanan tersebut.

Sepulang dari bank Alo’ mulai basetrika baju sambil nonton sinetron atau infotainment di televisi. Petang harinya Alo’ menyiram tanaman dan bunga-bunga di halaman, kemudian memandikan anak-anak. Setelah itu membantu anak-anak belajar dan mengerjakan PR. Jam sembilan malam, Alo’ merasa sangat lelah, yang menghentarnya berangkat ke pulau kapuk alias tasono. Padahal masih banyak pekerjaan-pekerjaan kecil lainnya yang belum dia kerjakan. Selama tujuh hari Alo’ menjalani peran sebagai perempuan dan menjadi seorang istri dan ibu. Baru satu minggu menjalani peran tersebut, namun Alo’ so nyanda tahang lagi.

Karena so nyanda tahang, kembali Alo’ berdoa, "Ya Tuhan, ampung akang pa kita. Ternyata kote’ kita so salah. So nyanda kuat mo pikul ni dia samua, karena ternyata berat kote’ menjalani peran sebagai istri. Tolong kaseh pulang akang kita supaya menjadi suami lagi. Tolong neh Tuhan. Amin."

Tuhan menjawab doa Alo’, "Bisa saja, Alo’. Maar, ngana musti batunggu sambilan bulan lagi, karena saat ini ngana kasiang sedang hamil."

Tidak ada komentar: